Harmonisasi Dalam Bahasa Universal , Setelah sedikit beridealis dengan konsep musikal dalam album debutnya yang bertajuk Bintang Pagi, Erry kembali dengan sejumlah harapan baru dan semangat yang lebih segar dalam sophomore album-nya. Nggak lagi mengangkat tema-tema yang natural dan kondisional, tapi kini Erry lebih menghadirkan konsep-konsep musikal yang universal. Baik secara aransemen lagu, maupun tema-tema liriknya. "Dibanding album perdana, materi lagu yang ada di album ini jauh lebih universal, emosional dalam balutan kisah-kisah asmara yang kerap dialami banyak orang," kata cowok kelahiran Bandung 19 November 1979 ini.Menurutnya, Erry nggak mau menepikan trend musik yang tengah berkembang saat ini. Maka dari itu, semua aransemen lagu di album barunya dibuat dalam lingkaran pop yang terbalut dengan sentuhan rock dan reggae. "Kini aku mulai mencoba untuk berekplorasi pada konsep baru ini. Notasi-notasi easy listening dan komposisi lagu yang catchy, kini lebih diutamakan," akunya.Dalam album yang dikasih judul Bintang Pagi. Erry mulai bereksplorasi pada aransemen lagu yang lebih mayor. Dan apa yang dikatakannya ada pada beberapa lagu yang dihadirkannya. Sebut aja salah satunya, Halo Sayang. Lagu ini dikemas dalam konsep musikal yang lebih dramatis dalam nuansa pop. "Aku mencoba untuk menampilkan harmonisasi yang lebih simpel dalam balutan lirik-lirik yang emosional," jelasnya. "Lagu ini bercerita tentang hubungan jarak jauh yang kerap dialami banyak orang. Saya mencoba untuk menghadirkan kondisi tersebut dalam lagu itu," tambahnya.Selain lagu Halo Sayang, konsep serupa juga dihadirkan dalam lagu Satu Detik Pun, Cinta Misteri dan Lelah. Ketiganya menghadirkan notasi yang ramah terhadap telinga penikmatnya. Sementara sebuah lagu spesial menurut Erry ada pada track pertama, yakni Indahnya Dunia. Selain nuansanya dibalut dengan genre reggae, Erry pun berkolaborasi dengan Fiersha Mamamia. "Sungguh kerjasama yang menyenangkan dengan Fiersha. Lagu ini dibawakan bersama dengan asik dan santai. Emosinya benar-benar dapat, bila kita sedang jatuh cinta, maka dunia akan terasa indah," terang cowok ramah ini dengan santai.Menurutnya lagu ini terpengaruh oleh lagu Welcome to My Paradise-nya Steven & The Coconut Treez. "Aku suka banget lagu itu. Dan aku mencoba mengkap nuansa itu dan membuat dalam lirik bahasa Indonesia," ungkap cowok yang permah membuat seisi sekolah menangis dalam kampanye anti Narkoba bersama YCAB beberapa waktu lalu.Yang menarik, selama proses kreatif berjalan 3 bulan, Erry hanya mengerjakannya bersama teman-teman yang selama ini mendukung karirnya. "Hanya Erry band yang lebih dominan dalam mendukung rampungnya album ini," semburnya. Karena menurutnya saat itu, hanya mereka yang sangat mengerti dengan konsep Erry. "Meskipun hanya seorang Fiersha yang cukup dikenal, secara keseluruhan aku puas banget sama hasil dari album ini," tuturnya bangga.Dan Erry kini menyisipkan kata Blind sebagai penegasan kehadirannya ke industri musik. "Jujur aku sebenarnya hal ini nggak mau diekspos. Tapi secara jujur pula aku ingin orang-orang yang mengalami kondisi serupa punya kesempatan yang sama. Aku ngerasa kekurangan bukan suatu hambatan. Tapi kekurangan bisa menjadi kelebihan yang bemnafaat besar bag! kehidupan banyak orang," tutup cowok yang punya nama lengkap Erry Erlangga ini. ( Nagaswara )
Download :
http://rapidshare.com/files/133278510/Erry_Blind_-_Halo_Sayang.mp3